A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Istilah
“pertumbuhan” dan “perkembangan” sering digunakan seseorang, kedua
istilah itu digunakan secara silih berganti dengan maksud yang sama.
Tetapi istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda dan perbedaan
itu masih jarang diperhatikan.
Menurut Drs. E. Usman Effendi dan
Drs. Juhaya S. Praja mengatakan bahwa pertumbuhan diartikan suatu
penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensi daripada tubuh
serta bagian-bagiannya. Sedangkan “perkembangan” dimaksudkan untuk
menunjukkan perubahan-perubahan dalam bentuk/bagian tubuh dan integrasi
perbagai bagianya kedalam suatu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu
berlangsung.
Menurut Prof. Dr. F. J. Monks, prof. Dr. A. M. P.
Knoers, dan Dr. Siti Rahayu Haditono menjelaskan bahwa pengertian
perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang
menuju kedepan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali seperti suatu
pertunjukan sandiwara.
Berdasaarkan pendapat diatas maka dapat di
ambil suatu pengertian bahwa pertumbuhan dan perkembangan mengandung
pengertian adanya perubahan dan pertambahan yang terjadi dalam tubuh
manusia, yaitu pertumbuhan dimaksudkan suatu perubahan-perubahan secara
kuantitatif yang berhubungan dengan fisik, misalnya: perubahan kecil
menjadi besar, perubahan pendek menjadi panjang atau tinggi. Sedangkan
yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan-perubahan yang
bersifat kualitatif yang berkaitan dengan fungsi-fungsi psikis
(kejiwaan) dan fisik (organ tubuh). Fugsi-fungsi fisik dan psikis ini
mengadakan perubahan yang sifatnya sederhana menjadi lebih sempurna.
Perkembangan fungsi ini dapat dibedakan menjadi beberapa bagian:
1. Perkembangan Fungsi Struktual
Di
dalam organisme manusia yang sangat kompleks kiranya sulit diadakan
pembedaan antara aspek dan manifestasinya sebagaimana kita ketahui
adanya saling berhubungan dan saling bergantungan, yaitu mengenai gejala
pertumbuhan fisik kita mengetahui adanya aspek perubahan yaitu
pertumbuahn dan kematanngan. Sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa
pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif pada tubuh karena
bertambahnya umur. Sedangkan kematangan adalah sempurnanya pertumbuhan
dan perkembangan didalam organisme atau juga disebut waktu matang.
Pertumbuhan
dan kematangan merupakan dua aspek perkembangan fisik yang berlainan,
namun antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Itulah sebabnya
pertumbuhan juga mempunyai aspek kualintatif.
2. Perkembangan Fungsional
Berfungsinya
sesuatu orang dimulai pada waktu strukturnya cukup unutuk berkembang
dan berfungsi, perkembangan fungsional terjadi lewat proses belajar,
misalnya perkembangan intelegensinya, ketrampilanya berbicara, dan
mengadakan komunikasi dengan lingkunganya, proses belajar merupakan
perubahan berkat adanya pengalaman yang diperoleh seseorang, yaitu
sebagai hasil interaksinya dengan dunia sekitarnya.
3. Perkembangan Kepribadian
Teori
psikonalia mengenai perkembangan kpribadian berlandasakan dua premis.
Pertama, premis bahwa kepribadian individu dibentuk oleh berbagai jenis
pengalaman masa kanak-kanak awal. Kedua, energi libido ada sejak awal,
dan kemudian berkembang melalui serangkaian tahapan psikoseksual yang
bersumber pada proses-proses naluriyah organisme.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Perkembangan
manusia itu pada umumnya dipengaruhi oleh faktor pembawaan atau
hereditas dan faktor lingkungan atau alam sekitar tempat manusia itu
berada.
1. Faktor Pembawaan (Hereditas)
Yang dimaksud dengan
faktor pembawaan (hereditas) ialah sifat-sifat kecenderungan yang
dimiliki oleh setiap manusia sejak masih dalam kandungan sampai lahir.
2. Faktor Lingkungan.
Faktor
lingkungan disebut juga faktor eksteren yaitu faktor yang berasal dari
luar diri manusia, faktor ini dapat berupa pengalaman-pengalaman,
pendidikan, alam sekitar dan sebagainya. Semuanya akan memberi pengaruh
terhadap manusia dalam perkembanganya.
Dalam perkembangan manusia
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebet diatas, menimbulkan
bermacam-macam teori perkembangan, ialah :
a. Teori Nativisme
Teori
ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu ditentukan semata-mata
oleh faktor pembawaan yang telah dibawa sejak lahir. Selanjutnya
dijelaskan bahwa sewaktu manusia itu dilahirkan telah dibekali
potensi-potensi tertentu yang akan menentukan perkembangannya. Sedangkan
faktor lingkungan termasuk didalamnya pendidikan tidak mempunyai
pengaruh terhadap perkembangan manusia itu. Teori ini dikemukakan oleh
Schopenhauer.
b. Teori Empirisme
Teori ini berpendapat bahwa
perkembangan manusia akan ditentikan oleh lingkungan termasuk pendidikan
selama perkembangannya. Teori ini bertentangan dengan teori nativisme
sebagai mana tersebut diatas. Selanjutnya teori ini menyatakan bahwa
manusia yang dilahirkan itu merupakan kertas putih yang belum ditulis
apapun. Jadi masih benar-benar bersih tanpa tulisan. Kemudian akan
menjadi apakah kertas semacam itu? Hal ini tergantung kepada peranan
lingkungan dan pendidikan yang diperoleh manusia(individu) selanjutnya.
Teori empiris ini dipelopori oleh John Locke.
c. Teori konvergensi
Teori
konvergensi ini merupakan gabungan antara teori nativisme dengan teori
empirisme. Teori ini dikemukakan oleh William Stern. Menurut pendapatnya
bahwa faktor-faktor diatas baik pembawaan maupun lingkungan yang
termasuk didalamnya pendidikan mempunyai peranan penting dalam
perkembangan manusia. Jadi perkembangan manusia itu ditentukan oleh
faktor pembawaan dan faktor lingkungan(pendidikan). Sedangkan bakat atau
dasar sebagai kemungkinan yang telah ada pada masing-masing
individu(manusia) perlu membutuhkan lingkungan yang sesuai agar hal itu
dapat berkembang sebaik-baiknya.
C. Tahap-Tahap Perkembangan Manusia
Tahap-tahap
perkembangan manusia yang dimaksud ialah pembagian seluruh masa
perkembangan seseorang kedalam fase-fase atau periode-periode tertentu
selama dalam kehidupannya. Pada garis besarnya tahap-tahap perkembangan
manusia itu dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Tahap Perkembangan Berdasarkan Biologik
Sebagian
para ahli mengadakan tahap perkembangan manusia itu berdasarkan
gejala-gejala yang tampak pada perubahan fisik atau berdasarkan proses
biologik tertentu. Salah satu tokoh yang berpendapat demikian itu adalah
Aristoteles. Beliau menggambarkan pembagian tahap perkembangan anak
sejak lahir sampai dewasa itu dalam tiga periode yang lamanya
masing-masing tujuh tahun :
Fase I : dari 0;0 sampai 7;0 masa anak kecil, masa bermain.
Fase II : dari 7;0 sampai 14;0 masa anak belajar atau masa anak sekolah rendah.
Fase III : dari 14;0 sampai 21;0 masa remaja atau pubertas dari masa anak menjadi dewasa.
Periodesasi
ini didasarkan atau gejala dalam perkembangan jasmaniah. Hal ini mudah
ditunjukkan; antara fase I dan fase II dibatasi oleh pergantian gigi,
antara fase II dan fase III ditandai oleh mulai bekerjanya perlengkapan
kelamin(misalnya kelenjar).
2. Tahap Perkembangan Berdasarkan Dedaktif
Dasar
yang digunakan para ahli untuk menentukan pembagian tahap perkembangan
manusia ini ialah tingkat-tingkat perkembangan anak dan cara bagaimana
mendidiknya dengan cara-cara tertentu. Kedua tahap tersebut diatas
dilaksanakan secara bersama-sama. Salah satu tokoh yang mengadakan
pembagian ini, ialah Jean Jacques Rousseau. Beliau berpendapat bahwa
perkembangan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan
tahap-tahap yang lain.
Adapun tahap-tahap perkembangan itu adalah sebagai berikut:
Tahap I : Dari umur 0;0 sampai 2;0 tahun. Tahap ini disebut tahap asuhan.
Tahap II : Dari umur 2;0 sampai 12;0 tahun. Tahap ini dinamakan tahap pendidikan jasmani dan latihan-latihan pancaindera.
Tahap III : Dari umur 12;0 sampai 15;0 tahun. Tahap ini disebut tahap pendidikan akal pikiran.
Tahap IV : Dari umur 15;0 sampai 20;0 tahun. Tahap ini disebut tahap pembentukan watak (karakter) dan pendidikan agama.
3. Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologik.
Para
ahli yang mengiti pendapat ini menyatakan bahwa tahap perkembangan
manusia itu mendasarkan diri kepada perkembangan keadaan psikologi pada
suatu masa tertentu. Golongan yang menjadi pelopor dalam tahap
perkembangan ini adalah oswald kroh. Kroh ini berpendapat bahwa
pengalaman-pengalaman psikologi umumnya ditentukan oleh kegoncangan yang
menandai tahap yang satu ketahap yang lain. Dengan demikian Kroh
membagi tahap-tahap perkembangan ini sebagai berikut:
Tahap I : mulai umur 0;0 sampai 3;0 tahun yang biasanya disebut juga masa kanak-kanak awal.
Tahap II : mulai umur 3;0 sampai 13;0 tahun yang disebut juga masa keserasian sekolah.
Tahap
III : mulai umur 13;0 sampai akhir masa remaja yang biasanya disebut
masa kematangan. Untuk menentukan umur berapa berakhirnya masa remaja
itu, tidak dapat ditentukan dengan pasti tetapi pada umumnya sebagai
perkiraan pada umur 21;00 tahun.
Demikianlah tahap-tahap perkembangan manusia berdasarkan pendapat para ahli psikologi.
Monday, May 13, 2013
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DALAM PSIKOLOGI
Labels: Makalah Tarbiayah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment